Tarakan kota tercinta, dimana limpahan semua kekayaaan alam ada disana. Ikan, minyak bumi, dan masih banyak lagi kekayaan alam yang berlimpah di kota Tarakan yang kucinta. Ya, walaupun masih banyak orang yang tidak bertanggung jawab dan salah memanfaatkan kekayaan alam di kota Tarakan.
Aku dilahirkan di keluarga sederhana, ayahku seorang nelayan yang sebulan beberapa kali pergi melaut. Ayahku selalu meninggalkanku dan keluargaku untuk mencari nafkah di laut sana. Sekali melaut hampir satu minggu ayahku tidak pulang. Hasil tangkapannya pun selalu menjadi masalah, kalau ikan yang di dapat sedikit, sedikit pula rupiah yang di dapat Ayahku. Tapi kalau laut bersahabat Ayahku bisa membawa rupiah yang banyak untuk kelangsungan hidup keluargaku. Sedangkan Ibuku seorang ibu rumah tangga, walaupun seorang ibu rumah tangga, beliau adalah seorang penyemangat bagiku untuk lebih baik dan ayahku untuk lebih semangat dalam mencari nafkah.
Di masa perpisahan SMP Negeri 1 Tarakan sangat mengharukan. Aku dan teman-temanku harus berpisah setelah ini. Masuk di sekolah yang kami dambakan merupakan hal yang paling kami tunggu…
Dan hari ini adalah dimana pendaftaran di SMK Negeri 1 dimulai…
Dan hari ini adalah dimana pendaftaran di SMK Negeri 1 dimulai…
Semua orang dari semua SMP datang kesini untuk mengambil satu tempat duduk di setiap kelas salah satunya adalah Aku…
Di hari pendaftaran tujuan pertama ku adalah jurusan Akuntansi, di jurusan ini banyak diminati. Ya termasuk Aku yang kepingin masuk di jurusan ini…
Tapi sepertinya Tuhan berkehendak lain, aku tergusur dari daftar nama di jurusan tersebut. Hatiku sangat kacau dan gelisah. Aku harus menarik kembali berkasku dan berpikir jurusan mana yang bisa kumasuki. Lalu terlintaslah…
“Hotel.” Ucap Aku sambil melihat tempat pendaftaran tersebut.
Aku berpikir tentang hotel dan membuka wawasanku tentang hotel. Aku melihat orang-orang hotel mempunyai performance yang sangat bagus dan etika serta bahasa yang mereka gunakan sangat sopan. Akhirnya kaki Aku terlangkah di jurusan hotel…
Tapi mungkin Aku harus bersaing bobot dengan orang-orang yang mendaftar di jurusan Hotel…
Di hari pendaftaran tujuan pertama ku adalah jurusan Akuntansi, di jurusan ini banyak diminati. Ya termasuk Aku yang kepingin masuk di jurusan ini…
Tapi sepertinya Tuhan berkehendak lain, aku tergusur dari daftar nama di jurusan tersebut. Hatiku sangat kacau dan gelisah. Aku harus menarik kembali berkasku dan berpikir jurusan mana yang bisa kumasuki. Lalu terlintaslah…
“Hotel.” Ucap Aku sambil melihat tempat pendaftaran tersebut.
Aku berpikir tentang hotel dan membuka wawasanku tentang hotel. Aku melihat orang-orang hotel mempunyai performance yang sangat bagus dan etika serta bahasa yang mereka gunakan sangat sopan. Akhirnya kaki Aku terlangkah di jurusan hotel…
Tapi mungkin Aku harus bersaing bobot dengan orang-orang yang mendaftar di jurusan Hotel…
Beberapa hari kemudian, hari dimana penutupan pendaftaran…
Gugup, gelisah, dan takut di gusur itulah perasaan yang kurasa saat ini. Bukan hanya aku yang memiliki perasaan seperti itu tapi semua orang yang mendaftar disana…
Beberapa menit sebelum penutupan pendaftaran…
“3…2…1. Yeah!!!” sorak semua orang disana dengan gembira maupun orang tua dan anaknya yang mendaftar. Termasuk aku dan orang tuaku.
Aku masih tidak percaya bisa masuk ke SMK Negeri 1 Tarakan walaupun bukan jurusan yang kuinginkan tapi jurusan Hotel akan membantuku dalam menimba ilmu selama di SMK Negeri 1 dan mencapai cita-citaku…
Gugup, gelisah, dan takut di gusur itulah perasaan yang kurasa saat ini. Bukan hanya aku yang memiliki perasaan seperti itu tapi semua orang yang mendaftar disana…
Beberapa menit sebelum penutupan pendaftaran…
“3…2…1. Yeah!!!” sorak semua orang disana dengan gembira maupun orang tua dan anaknya yang mendaftar. Termasuk aku dan orang tuaku.
Aku masih tidak percaya bisa masuk ke SMK Negeri 1 Tarakan walaupun bukan jurusan yang kuinginkan tapi jurusan Hotel akan membantuku dalam menimba ilmu selama di SMK Negeri 1 dan mencapai cita-citaku…
Hari pertama masuk sekolah…
Hari pertama memakai baju putih abu-abu, semua orang yang sebaya denganku sangat bangga memakai seragam itu. Aku juga bangga memakai seragam ini dan bisa bersekolah disini.
Aku memasuki kelasku yang berada di lantai dua, disana aku melihat beragam gambar tentang jurusanku. Dan mulai saat itu aku menyukai jurusan ini…
Aku juga bertemu dengan teman-teman baru, mereka merupakan keluarga besar anak Perhotelan dari yang teman sekelasku sampai kakak kelas duabelasnya. Aku senang disini berteman dan bertemu dengan banyak karakter orang di SMK Negeri 1 Tarakan. Merekalah yang menghiasi kehidupanku dengan berbagai macam warna…
Hari pertama memakai baju putih abu-abu, semua orang yang sebaya denganku sangat bangga memakai seragam itu. Aku juga bangga memakai seragam ini dan bisa bersekolah disini.
Aku memasuki kelasku yang berada di lantai dua, disana aku melihat beragam gambar tentang jurusanku. Dan mulai saat itu aku menyukai jurusan ini…
Aku juga bertemu dengan teman-teman baru, mereka merupakan keluarga besar anak Perhotelan dari yang teman sekelasku sampai kakak kelas duabelasnya. Aku senang disini berteman dan bertemu dengan banyak karakter orang di SMK Negeri 1 Tarakan. Merekalah yang menghiasi kehidupanku dengan berbagai macam warna…
Perjalanan sebagai siswa di SMK ini pun di mulai, tugas ulangan harian, ulangan tengah semester dan pelajaran tentang jurusanku pun dimulai sampai akhirnya…
“aduh capek.” Ucap salah satu temanku dengan lesu.
“Capek kenapa?” tanyaku dengan heran.
“Capeklah dengar guru itu mengomel terus, capek dengarnya.” Jelas dengan lesu.
“Kirain apa? Ternyata…” ucapku mengerti.
“Kau enak, Gafur. Kamu pintar enak kamu.” Sahutnya.
“Nggak juga.” Sahutku.
Terkadang ada guru, ada teman-temanku yang membuatku dan teman-teman merasa terganggu, termasuk aku. Tapi aku nggak mau mempunyai musuh atau orang yang memusuhiku, jadi sejelek apapun orang itu, sejahat apapun orang itu, kalau kita baik kepada dia untuk apa dia memusuhi kita? Itulah prinsip yang selalu aku pegang selama berada di SMK ini…
“aduh capek.” Ucap salah satu temanku dengan lesu.
“Capek kenapa?” tanyaku dengan heran.
“Capeklah dengar guru itu mengomel terus, capek dengarnya.” Jelas dengan lesu.
“Kirain apa? Ternyata…” ucapku mengerti.
“Kau enak, Gafur. Kamu pintar enak kamu.” Sahutnya.
“Nggak juga.” Sahutku.
Terkadang ada guru, ada teman-temanku yang membuatku dan teman-teman merasa terganggu, termasuk aku. Tapi aku nggak mau mempunyai musuh atau orang yang memusuhiku, jadi sejelek apapun orang itu, sejahat apapun orang itu, kalau kita baik kepada dia untuk apa dia memusuhi kita? Itulah prinsip yang selalu aku pegang selama berada di SMK ini…
Pada saat pembagian raport kenaikan kelas…
“Aku deg-degan, Dorang.” Ucap salah satu temanku dengan tangan yang dingin.
Tak terasa waktu berjalan dengan cepat, pembagian raport yang di ambil oleh orang tua dan untuk menentukan naik atau tidaknya siswa SMK ke kelas yang lebih tinggi…
Aku juga gelisah menunggu hasil belajarku selama kelas sepuluh ini, aku ingin memperlihatkan hasil belajarku dengan kedua orang tua. Aku ingin membanggakan mereka dengan hasil yang memuaskan, itulah harapanku saat ini.
Aku menunggu di luar kelas dan tak lama orang tuaku di panggil oleh wali kelasku. Mereka bercakap-cakap sebentar lalu memberikan raport kepada orang tuaku. Beliau berjalan keluar sambil melihat raport…
“Coba lihat raport.” Ucap Ibuku sambil memberikan raport kepadaku.
Aku mengambil raport itu dan membukanya. Lalu…
“Alhamdullillah.” Ucapku dengan senang.
Aku senang, bisa masuk tiga besar dalam ranking kelas. Tak lupa aku bersyukur kepada Tuhan karena dialah yang membuatku mendapat berkah seperti ini. Aku senang, gembira, dan berhasil membanggakan kedua orang tuaku.
Aku tahu Tuhan selalu mendengar doa hambanya yang mau berusaha sekaligus berdoa, sekarang aku bakal masuk kekelas sebelas dimana aku akan prakerin di semester dua. Semakin tinggi jenjang semakin tinggi pelajaran dan tantangan yang ku dapat nantinya
“Aku deg-degan, Dorang.” Ucap salah satu temanku dengan tangan yang dingin.
Tak terasa waktu berjalan dengan cepat, pembagian raport yang di ambil oleh orang tua dan untuk menentukan naik atau tidaknya siswa SMK ke kelas yang lebih tinggi…
Aku juga gelisah menunggu hasil belajarku selama kelas sepuluh ini, aku ingin memperlihatkan hasil belajarku dengan kedua orang tua. Aku ingin membanggakan mereka dengan hasil yang memuaskan, itulah harapanku saat ini.
Aku menunggu di luar kelas dan tak lama orang tuaku di panggil oleh wali kelasku. Mereka bercakap-cakap sebentar lalu memberikan raport kepada orang tuaku. Beliau berjalan keluar sambil melihat raport…
“Coba lihat raport.” Ucap Ibuku sambil memberikan raport kepadaku.
Aku mengambil raport itu dan membukanya. Lalu…
“Alhamdullillah.” Ucapku dengan senang.
Aku senang, bisa masuk tiga besar dalam ranking kelas. Tak lupa aku bersyukur kepada Tuhan karena dialah yang membuatku mendapat berkah seperti ini. Aku senang, gembira, dan berhasil membanggakan kedua orang tuaku.
Aku tahu Tuhan selalu mendengar doa hambanya yang mau berusaha sekaligus berdoa, sekarang aku bakal masuk kekelas sebelas dimana aku akan prakerin di semester dua. Semakin tinggi jenjang semakin tinggi pelajaran dan tantangan yang ku dapat nantinya
Waktu liburan kuisi dengan keseharianku di rumah, membantu ibu, dan kakak saya. Tak lupa aku sesekali membantu ayahku ketika dia pulang ke rumah. Liburanku bagaikan hari minggu cuma harinya sangat panjang…
Dua minggu kemudian…
Embun pagi, di pagi buta. Menyelimuti lingkungan sekitar rumahku. Sekarang harus bangun lebih awal, karena hari ini adalah hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru. Menginjak kelas sebelas, berarti aku akan semakin banyak menerima tugas, ulangan dengan materi yang yang lebih tinggi lagi…
Dua minggu kemudian…
Embun pagi, di pagi buta. Menyelimuti lingkungan sekitar rumahku. Sekarang harus bangun lebih awal, karena hari ini adalah hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru. Menginjak kelas sebelas, berarti aku akan semakin banyak menerima tugas, ulangan dengan materi yang yang lebih tinggi lagi…
Sesampai di sekolah…
Aku berjalan menuju kelasku yang baru, setelah sampai…
“Keren.” Ucapku dengan kagum.
Banyak gambar, slogan, dan pokoknya kelasku yang baru keren banget. Perasaan itu bukan hanya aku yang merasakannya tapi semua teman-teman sekelasku…
Tak lupa kami membagi pengalaman sewaktu liburan kami, ada pengalaman yang seru, menyenangkan, keren, sedih dan bermacam-macam cerita yang di ungkapkan oleh teman-temanku.
Aku berjalan menuju kelasku yang baru, setelah sampai…
“Keren.” Ucapku dengan kagum.
Banyak gambar, slogan, dan pokoknya kelasku yang baru keren banget. Perasaan itu bukan hanya aku yang merasakannya tapi semua teman-teman sekelasku…
Tak lupa kami membagi pengalaman sewaktu liburan kami, ada pengalaman yang seru, menyenangkan, keren, sedih dan bermacam-macam cerita yang di ungkapkan oleh teman-temanku.
Melihat keakraban kami, aku semakin mencintai kelasku, dan di umurku yang semakin bertambah aku ingin mempunyai banyak teman dan ingin banyak mengenal berbagai karakter.
Pasti tahukan di masa SMA adalah masa yang menyenangkan, masa itu telah menyentuh hatiku. Ada seorang perempuan yang ku suka. Dia cantik, pintar dan pengertian, walaupun dia berlainan keyakinan denganku . Aku sering melihat dia bersama teman-temannya. Aku ingin menyatakan perasaanku tapi bagaimana caranya?
Pada waktu itu, adalah hari yang tidak akan pernah aku lupakan, aku berhasil menyatakan perasaanku kepada orang yang ku suka, dan tahu apa? Dia juga menyukaiku, jadi kami sama suka dan terjalinlah kisah cinta pertamaku. Dia adalah wanita pertama dan cinta pertamaku, semoga kisah cinta kami bisa bertahan lama seiring berjalannya masa SMA ini…
Pada waktu itu, adalah hari yang tidak akan pernah aku lupakan, aku berhasil menyatakan perasaanku kepada orang yang ku suka, dan tahu apa? Dia juga menyukaiku, jadi kami sama suka dan terjalinlah kisah cinta pertamaku. Dia adalah wanita pertama dan cinta pertamaku, semoga kisah cinta kami bisa bertahan lama seiring berjalannya masa SMA ini…
Tak terasa masa prakerin hampir tiba, aku sibuk dalam hal jurusanku. Bagaimana tidak aku akan terjun ke industry untuk mengasah kemampuanku dan pengetahuanku sebagai Hotelier selama empat bulan kurang lebih.
Pada waktu itu…
“Wah selamat ya kamu ditempatkan di hotel swiss.” Salam temanku dengan gembira.
Aku masih tidak percaya, aku ditempatkan di sebuah hotel berbintang, namanya Swiss-Belhotel Tarakan. Aku sangat bangga bisa prakerin disana. Aku akan melakukan yang terbaik disana, aku akan bekerja sebaik mungkin…
Pada waktu itu…
“Wah selamat ya kamu ditempatkan di hotel swiss.” Salam temanku dengan gembira.
Aku masih tidak percaya, aku ditempatkan di sebuah hotel berbintang, namanya Swiss-Belhotel Tarakan. Aku sangat bangga bisa prakerin disana. Aku akan melakukan yang terbaik disana, aku akan bekerja sebaik mungkin…
Satu hari sebelum bekerja disana, aku bersama teman-temanku yang bekerja di hotel swiss didampingi oleh seorang guru, pergi ke tempat kami akan berkerja. Disana kami di sambut oleh atasan kami, dia ramah, dan murah senyum. Aku suka dengan orang seperti dia. Dia mengajak kami keliling hotel tersebut. Hotel yang sangat mewah, aku bersyukur bisa prakerin disana…
Hari pertamaku di Swiss-Belhotel…
Hari pertamaku di hotel Swiss, aku ditempatkan di bagian Housekeeping Department selama kurang lebih satu bulan limabelas hari. Disana aku bertemu dengan pekerja tetap, mereka ramah dan memberitahuku pekerjaan apa yang akan kulakukan disana. Aku mudah akrab dengan mereka…
Tapi setelah satu bulan aku bekerja disana atasanku memindahkanku di Front Office Department selama kurang lebih satu bulan lima belas hari lagi. Sebelum pindah ke departemen Front Office, aku harus melaksanakan evaluasi, untuk melihat sejauh mana kemampuanku di bidang Houskeeping Department. Ini dilakukan untuk aku supaya dapat banyak pengalaman selama di hotel Swiss.
Hari pertamaku di hotel Swiss, aku ditempatkan di bagian Housekeeping Department selama kurang lebih satu bulan limabelas hari. Disana aku bertemu dengan pekerja tetap, mereka ramah dan memberitahuku pekerjaan apa yang akan kulakukan disana. Aku mudah akrab dengan mereka…
Tapi setelah satu bulan aku bekerja disana atasanku memindahkanku di Front Office Department selama kurang lebih satu bulan lima belas hari lagi. Sebelum pindah ke departemen Front Office, aku harus melaksanakan evaluasi, untuk melihat sejauh mana kemampuanku di bidang Houskeeping Department. Ini dilakukan untuk aku supaya dapat banyak pengalaman selama di hotel Swiss.
Ada beberapa hari aku dipindahkan di Food dan Beverage Department. Ya, namanya juga prakerin di pindah dimana aja, kita harus terima dan percaya apapun yang diputuskan oleh atasan kami adalah keputusan yang terbaik…
Senangnya, bisa di hotel swiss, aku disana melewati suka dan duka juga. Sukanya ada teman-teman baru dan rekan kerja baru, sedangakan dukanya ya kalau ada kesalahan yang perbuat disana, dan tugas yang sangat banyak.
Senangnya, bisa di hotel swiss, aku disana melewati suka dan duka juga. Sukanya ada teman-teman baru dan rekan kerja baru, sedangakan dukanya ya kalau ada kesalahan yang perbuat disana, dan tugas yang sangat banyak.
Ada perjumpaan, ada perpisahan…
Masa prakerinku akan berakhir besok, aku harus meninggalkan teman-temanku yang ku dapat di hotel swiss. Tapi karena zaman makin maju aku bisa berhubungan dengan mereka kapan saja dan dimana.
Masa prakerinku akan berakhir besok, aku harus meninggalkan teman-temanku yang ku dapat di hotel swiss. Tapi karena zaman makin maju aku bisa berhubungan dengan mereka kapan saja dan dimana.
Keesokkan harinya aku pun kembali ke sekolah dan bertemu lagi teman-temanku. Kami membagi banyak cerita, terutama aku yang bercerita dengan teman-temanku. Kelasku mempunyai julukan yaitu HOTERU (Hotel Terus Bersatu). Kami selalu membagi cerita, mereka adalah teman-teman yang menyenangkan, selalu menerima aku apa adanya…
Tidak lupa aku mengunjungi pacarku dan kami saling berbagi cerita selama masa prakerin kami. Kami melepas rindu, sambil membagi cerita. Hampir setiap hari aku terus bersama dia, menjalani suka dan duka bersamanya, tapi waktu itu adalah hari yang menyakitkan olehku dan dirinya…
“PUTUS, PISAH.”
Itulah kata-kata yang terus terbayang olehku, hubungan yang singkat namun penuh arti membuatku sangat terpukul. Bagaimana tidak orang tuanya tidak menyetujui hubungan kami. Aku sempat ingin pacaran diam-diam, tapi kami menghormati orang tua kami. Akhirnya kami berpisah dan berjalan sendiri. Tapi aku nggak boleh terus dihantui oleh rasa sedihku, aku harus move on.
Tidak lupa aku mengunjungi pacarku dan kami saling berbagi cerita selama masa prakerin kami. Kami melepas rindu, sambil membagi cerita. Hampir setiap hari aku terus bersama dia, menjalani suka dan duka bersamanya, tapi waktu itu adalah hari yang menyakitkan olehku dan dirinya…
“PUTUS, PISAH.”
Itulah kata-kata yang terus terbayang olehku, hubungan yang singkat namun penuh arti membuatku sangat terpukul. Bagaimana tidak orang tuanya tidak menyetujui hubungan kami. Aku sempat ingin pacaran diam-diam, tapi kami menghormati orang tua kami. Akhirnya kami berpisah dan berjalan sendiri. Tapi aku nggak boleh terus dihantui oleh rasa sedihku, aku harus move on.
Aku memulai semuanya dari awal, tapi aku ingin melupakan dia. Tapi dia cinta pertamaku, aku ingin menaruh memori kami berdua di dalam hati yang paling dalam. Aku melakukan kesibukanku yang bakal nantinya kelas duabelas. Aku harus giat belajar dengan begitu aku bisa mempertahankan peringkatku dan melupakan cinta pertamaku ini…
Berbagai rintangan…
Suka duka…
Cinta…
Adalah warna yang diberikan tuhan untuk di masa SMK ini, menginjak kelas dua belas aku sadar banyak hal yang telah kulewati. Mulai dari perjuanganku untuk masuk disini, bertemu dengan teman baru, pekerjaan yang menyenangkan dan cinta pertama yang harus pisah karena faktor keyakinan. Tapi aku nggak mau terus bersedih, mau orang bicara apa tentang aku, aku tidak peduli. Selama aku baik terhadap orang lain, aku yakin mereka bisa menjadi temanku walaupun kawan maupun lawan.
Suka duka…
Cinta…
Adalah warna yang diberikan tuhan untuk di masa SMK ini, menginjak kelas dua belas aku sadar banyak hal yang telah kulewati. Mulai dari perjuanganku untuk masuk disini, bertemu dengan teman baru, pekerjaan yang menyenangkan dan cinta pertama yang harus pisah karena faktor keyakinan. Tapi aku nggak mau terus bersedih, mau orang bicara apa tentang aku, aku tidak peduli. Selama aku baik terhadap orang lain, aku yakin mereka bisa menjadi temanku walaupun kawan maupun lawan.
Aku akan menghadapi ujian praktek, ujian sekolah dan akhirnya yang menentukanku lulus tidaknya di sekolah ini adalah ujian nasional. Aku harus bisa, karena selepas ini aku ingin bekerja dan tidak mau menyusahkan orang tua ku lagi serta membahagiakan mereka. Tapi, di kelas 3 ini aku mendapatakan banyak info tentang snmptn dan bidikmisi (beasiswa untuk siswa yang berprestasi dan tidak mampu) semoga aku bisa mendapatkannya. Semua berkas sudah kupersiapkan dan tinggal ku serahkan ke sekolah.
Arti kehidupan menurutku adalah sebuah perjalanan menuju kehidupan yang kekal. Karena semua apa yang ku dapat disini semata-mata hanyalah sebuah ilusi yang bakal pudar lalu hilang dan kembali kepada-Nya.
Aku punya kata-kata mutiara untuk mereka yang melihatnya…
“Kamu bisa melakukan segalanya, saya bisa melakukan yang terbaik.”
Artinya kamu bisa melakukan apapun, tapi aku lebih bisa melakukan yang terbaik karena usaha, kerja keras, do’a & tawakal.
Aku punya kata-kata mutiara untuk mereka yang melihatnya…
“Kamu bisa melakukan segalanya, saya bisa melakukan yang terbaik.”
Artinya kamu bisa melakukan apapun, tapi aku lebih bisa melakukan yang terbaik karena usaha, kerja keras, do’a & tawakal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar