Pertemuan dengan seorang cowok di ruangan exkul itu memberikan kesan yang sangat mendalam di hati vivi. Seorang gadis berusia 15 tahun, entah mengapa ada getaran yang begitu hebat dan belum pernah ia rasakan sebelumnya. Vivi selalu teringat senyuman manis saat pertama kali ia bertemu dengan kak Rio.
“Hmmzz… kalian percaya gak cinta pertama pada pandangan pertama itu beneran ada?”
Tanya vivi di sela-sela waktu exkul.
“Cie–cieeee jatuh cinta sama siapa nih?” ledek Mira dan Selly
Vivi hanya tersipu malu mendegar ucapan teman-temannya itu.
“Hmmzz… kalian percaya gak cinta pertama pada pandangan pertama itu beneran ada?”
Tanya vivi di sela-sela waktu exkul.
“Cie–cieeee jatuh cinta sama siapa nih?” ledek Mira dan Selly
Vivi hanya tersipu malu mendegar ucapan teman-temannya itu.
Bel pulang sekolah berbunyi..
Seluruh siswa Tunas Bangsa berhamburan keluar kelas untuk pulang. Suara knalpot motor dan suara angkutan umum membuat suasana di siang hari itu semakin bising saja.
“Vi.. tunggu!! ”
Ketika di tengok ternyata itu adalah kak Dava cowok yang terkenal pintar di kelasnya dan pernah meraih juara lomba sains se-Bandung untuk 2 tahun berturut-turut.
“ada apa kak?” Tanya vivi heran
“kamu punya buku sains tentang alam semesta? boleh gak kakak pinjem?”
“oh ada kok kak kalau mau pinjem besok bukunya vivi bawa entar kak Dava ambil aja di kelas vivi ”
Seluruh siswa Tunas Bangsa berhamburan keluar kelas untuk pulang. Suara knalpot motor dan suara angkutan umum membuat suasana di siang hari itu semakin bising saja.
“Vi.. tunggu!! ”
Ketika di tengok ternyata itu adalah kak Dava cowok yang terkenal pintar di kelasnya dan pernah meraih juara lomba sains se-Bandung untuk 2 tahun berturut-turut.
“ada apa kak?” Tanya vivi heran
“kamu punya buku sains tentang alam semesta? boleh gak kakak pinjem?”
“oh ada kok kak kalau mau pinjem besok bukunya vivi bawa entar kak Dava ambil aja di kelas vivi ”
Keesokkan harinya di sekolah ketika vivi sedang berjalan sendirian di lorong sekolah kak Dava datang menghampiri.
“Vi mana buku sainsnya? gak lupa dibawa kan?” Tanya kak Dava
“bawa dong memangnya vi udah pikun. Eiiitttzzz tapi inget dibalikin lho, hehe ”
“iya entar di balikin kok vi tapi tahun depan… hahaha!” jawab Dava sambil berlari meninggalkan vivi yang terlihat sedikit kesal dengan sikap kakak kelasnya yang satu ini.
“Vi mana buku sainsnya? gak lupa dibawa kan?” Tanya kak Dava
“bawa dong memangnya vi udah pikun. Eiiitttzzz tapi inget dibalikin lho, hehe ”
“iya entar di balikin kok vi tapi tahun depan… hahaha!” jawab Dava sambil berlari meninggalkan vivi yang terlihat sedikit kesal dengan sikap kakak kelasnya yang satu ini.
“Senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu… Hore.. hore.. besok hari sabtu…!” teriak vivi sambil berjingkrak-jingkrak kegirangan.
“Hmmzz.. udah gak sabar pengen cepet-cepet besok aja terus exkul deh..
andai saja setiap hari itu hari sabtu aku bisa exkul dan lihat kak Rio terus. Walaupun dia jutek tapi kalau lagi senyum manis buanget.. hehe!” bisik vivi dalam hati
“Hmmzz.. udah gak sabar pengen cepet-cepet besok aja terus exkul deh..
andai saja setiap hari itu hari sabtu aku bisa exkul dan lihat kak Rio terus. Walaupun dia jutek tapi kalau lagi senyum manis buanget.. hehe!” bisik vivi dalam hati
Saat exkul vivi sengaja mencuri pandangan ke belakang untuk melihat kak Rio sang pujaan hati yang memang saat exkul sering duduk di bangku paling belakang. Setelah jam exkul berakhir Kak Dava mengembalikan buku yang di pinjamnya dari vivi.
“Vi.. ini bukunya makasih ya..” ucap kak Dava sambil menyerahkan buku pada vivi dan kemudian berlalu meninggalkannya.
“buku apaan vi?” Tanya mira
“ini buku sains vivi yang di pinjem sama kak Dava”
“coba lihat..!”
Tiba-tiba selly menunjuk pada tulisan pensil paling belakang buku itu.
“apaan nih? Coba lihat deh vi!” ucap selly
“hahaha.. puisi cinta dari kak Dava buat kamu vi” mira dan selly tertawa serempak.
“kak Dava kayanya suka sama kamu deh vi sampe bikini puisi cinta segala” ucap mira
“gak mungkin masa cowok jenius kaya kak Dava suka sama aku”
“Vi.. ini bukunya makasih ya..” ucap kak Dava sambil menyerahkan buku pada vivi dan kemudian berlalu meninggalkannya.
“buku apaan vi?” Tanya mira
“ini buku sains vivi yang di pinjem sama kak Dava”
“coba lihat..!”
Tiba-tiba selly menunjuk pada tulisan pensil paling belakang buku itu.
“apaan nih? Coba lihat deh vi!” ucap selly
“hahaha.. puisi cinta dari kak Dava buat kamu vi” mira dan selly tertawa serempak.
“kak Dava kayanya suka sama kamu deh vi sampe bikini puisi cinta segala” ucap mira
“gak mungkin masa cowok jenius kaya kak Dava suka sama aku”
Ketika vivi sedang berjalan sendirian datang kamal memberikan sepucuk surat.
“vi ada titipan surat buat kamu!”
“dari siapa mal?” Tanya vivi heran
“baca aja entar juga kamu tahu kok” jawab kamal sambil pergi meninggalkan vivi
“Kak Dava? Apa? kak Dava suka sama vivi kok bisa sih? Hmmz padahal vi sukanya sama kak rio bukan kak dava tapi cowok yang vivi suka malah cuek”
“vi ada titipan surat buat kamu!”
“dari siapa mal?” Tanya vivi heran
“baca aja entar juga kamu tahu kok” jawab kamal sambil pergi meninggalkan vivi
“Kak Dava? Apa? kak Dava suka sama vivi kok bisa sih? Hmmz padahal vi sukanya sama kak rio bukan kak dava tapi cowok yang vivi suka malah cuek”
“Kamal titip surat ini ya buat kak Dava sampaikan maaf vi buat kak Dava” ucap vivi sambil menyerahkan sepucuk kertas.
Semenjak vivi menolak kak dava, sikap kak dava berubah drastis menjadi dingin pada vivi. Anehnya entah dari siapa kabar penolakkan vivi kepada kak dava diketahui oleh teman-teman sekelasnya, dan sontak saja hal itu menjadi bahan ledekan.
“vi bener ya kak dava nembak kamu?” Tanya rio yang tiba-tiba menghampiri vivi yang sedang duduk sendirian di depan kelas.
“kok kak rio bisa tahu sih? Iya bener tapi kak rio jangan bilang siapa-siapa ya kasian kak davanya!” jawab vivi
“hehehe.. berarti bener dong berita yang beredar. Kenapa di tolak kan kak dava pintar juara lomba sains se-bandung”
“ihhh… pengen tahu aja rahasia dong!” jawab vivi
Semenjak vivi menolak kak dava, sikap kak dava berubah drastis menjadi dingin pada vivi. Anehnya entah dari siapa kabar penolakkan vivi kepada kak dava diketahui oleh teman-teman sekelasnya, dan sontak saja hal itu menjadi bahan ledekan.
“vi bener ya kak dava nembak kamu?” Tanya rio yang tiba-tiba menghampiri vivi yang sedang duduk sendirian di depan kelas.
“kok kak rio bisa tahu sih? Iya bener tapi kak rio jangan bilang siapa-siapa ya kasian kak davanya!” jawab vivi
“hehehe.. berarti bener dong berita yang beredar. Kenapa di tolak kan kak dava pintar juara lomba sains se-bandung”
“ihhh… pengen tahu aja rahasia dong!” jawab vivi
Jam dinding menunjukkan pukul 10 malam namun vivi masih saja belum bisa tidur.
“Huuuhhh kenapa sih kak rio gak pernah sadar aku itu sukanya sama kak rio bukan kak dava” gumam vivi
Tiba-tiba hp vivi berbunyi dan alangkah senangnya ketika vivi tahu kalau yang meng smsnya adalah kak rio sang pujaan hati. Semenjak itu vivi dan kak rio sering sms-an, walaupun Cuma sebatas teman tapi itu sudah membuat hati vivi berbunga-bunga. Hingga tiba-tiba kak rio menghilang dan tak pernah memberi kabar lagi pada vivi, sms vivi pun gak pernah dibalas lagi.
“Huuuhhh kenapa sih kak rio gak pernah sadar aku itu sukanya sama kak rio bukan kak dava” gumam vivi
Tiba-tiba hp vivi berbunyi dan alangkah senangnya ketika vivi tahu kalau yang meng smsnya adalah kak rio sang pujaan hati. Semenjak itu vivi dan kak rio sering sms-an, walaupun Cuma sebatas teman tapi itu sudah membuat hati vivi berbunga-bunga. Hingga tiba-tiba kak rio menghilang dan tak pernah memberi kabar lagi pada vivi, sms vivi pun gak pernah dibalas lagi.
Langit tampak begitu cerah, matahari yang panas memanggang semesta alam yang telah lelah dengan hiru pikuk kehidupan. Namun hati vivi tak secerah hari ini. Seusai pulang sekolah vivi hanya menangis di kamar, hatinya terasa hancur berkeping-keping dan kini sayap-sayap cintanya telah patah hancur lebur bersama mimpinya. Kak rio sang pujaan hati kini telah menjadi milik orang lain dan kak rio lebih memilih kak ratna teman 1 exkulnya.
“Pantesan kak rio pindah ke exkul basket dan gak pernah balas sms aku lagi teryata udah jadian sama kak ratna” ucap vivi dengan berlinang air mata.
“Pantesan kak rio pindah ke exkul basket dan gak pernah balas sms aku lagi teryata udah jadian sama kak ratna” ucap vivi dengan berlinang air mata.
Harapan untuk mendapatkan kak rio kini pupus sudah. Namun akhirnya ratna menyadari tak baik menangisi keadaan, walaupun ia menangis seharian toh gak bisa membuat kak rio menjadi miliknya.
“mungkin ini sudah jalan yang terbaik vivi yakin segala sesuatu pasti akan indah pada waktunya”
“mungkin ini sudah jalan yang terbaik vivi yakin segala sesuatu pasti akan indah pada waktunya”
Berbulan-bulan berlalu akhirnya vivi menerima cinta Kevin teman sekelasnya dulu di kelas 10, vivi berpikir Kevin cowok yang baik dan mungkin dengan menerima cinta Kevin dapat menghapus rasa cintanya pada kak rio.
Satu tahun kemudiannnn
Ketika vivi sedang asyik mendengarkan musik di hp ada pesan masuk dan ketika di buka vivi sangat terkejut setelah sekian lama kak rio meng smsnya lagi.
“vi sebenarnya dulu kak rio suka sama vivi” ucap kak rio di salah 1 pesan singkatnya.
Mendengar pengakuan kak rio, akhirnya vivi juga jujur tentang perasaannya dulu kalau dia suka sama kak rio tapi kak rio selalu cuek sama vivi. Kak rio bilang dulu dia terlalu takut di tolak karena kak dava cowok sepintar itu pun ditolak, apalagi dengar dari selly katanya vivi gak akan pacaran dulu sebelum lulus SMA.
“vi sebenarnya sampai sekarang kak rio masih sayang sama vivi, kak rio sedih banget pas tahu vi sekarang udah punya pacar. Dulu kak rio terlanjur putus asa vivi seperti gak pernah ngasih harapan buat kakak” ucap kak rio lewat telepon seluler.
“vi juga sampai sekarang masih sayang sama kakak vivi kira dengan menerima cintanya Kevin dapat menghapus rasa cinta aku buat kakak tapi ternyata salah vi gak bisa hilangin rasa sayang vivi sama kakak” jawab vivi
Ketika vivi sedang asyik mendengarkan musik di hp ada pesan masuk dan ketika di buka vivi sangat terkejut setelah sekian lama kak rio meng smsnya lagi.
“vi sebenarnya dulu kak rio suka sama vivi” ucap kak rio di salah 1 pesan singkatnya.
Mendengar pengakuan kak rio, akhirnya vivi juga jujur tentang perasaannya dulu kalau dia suka sama kak rio tapi kak rio selalu cuek sama vivi. Kak rio bilang dulu dia terlalu takut di tolak karena kak dava cowok sepintar itu pun ditolak, apalagi dengar dari selly katanya vivi gak akan pacaran dulu sebelum lulus SMA.
“vi sebenarnya sampai sekarang kak rio masih sayang sama vivi, kak rio sedih banget pas tahu vi sekarang udah punya pacar. Dulu kak rio terlanjur putus asa vivi seperti gak pernah ngasih harapan buat kakak” ucap kak rio lewat telepon seluler.
“vi juga sampai sekarang masih sayang sama kakak vivi kira dengan menerima cintanya Kevin dapat menghapus rasa cinta aku buat kakak tapi ternyata salah vi gak bisa hilangin rasa sayang vivi sama kakak” jawab vivi
Perasaan senang bercampur sedih bergejolak di hati keduanya. Telah mengetahui bahwa teryata selama ini cinta mereka tak bertepuk sebelah tangan. Namun kini nasi telah menjadi bubur, mereka kini telah sama-sama menjadi milik orang lain dan tak mungkin cinta dapat terwujud di antara keduanya.
“vi walaupun kita masing-masing sudah punya pacar tapi kak rio berharap keajaiban itu akan datang buat kita dan membuat kita bisa bersama” ucap kak dava
“vi walaupun kita masing-masing sudah punya pacar tapi kak rio berharap keajaiban itu akan datang buat kita dan membuat kita bisa bersama” ucap kak dava
Berbulan-bulan berlalu akhirnya vivi memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Kevin karena vivi sudah tak nyaman lagi dengan sikap Kevin yang terlalu kekanak-kanakkan. Putusnya vivi dengan Kevin lambat laun diketahui juga oleh kak rio
“vi tunggu kak rio ya buat jadi pacar vivi. Kak rio gak bisa putusin cewek walaupun cinta kakak hanya buat kamu tapi kakak yakin kak ratna pasti akan putusin kakak”. Ucap kak rio
“vi tunggu kak rio ya buat jadi pacar vivi. Kak rio gak bisa putusin cewek walaupun cinta kakak hanya buat kamu tapi kakak yakin kak ratna pasti akan putusin kakak”. Ucap kak rio
Beberapa hari kemudian disaat matahari masih malu-malu memancarkan sinarnya kak rio menelepon vivi yang baru saja bangun.
“ada apa kak?”
“vi kakak baru di putusin sama kak ratna tadi malam”
“kak rio gak bohong kan?”
“beneran vi kak rio gak bohong, kak rio berharap vivi mau menerima cintanya kakak dan menerima kakak jadi pacarnya vivi.. PLEASE!!” ucap kak rio dengan nada memelas
Mendengar itu vivi diam sejenak. Ia tak bisa membohongi perasaannya kalau sampai detik ini vivi masih sayang sama kak rio dan akhinya vivi pun menerima cinta kak rio.
“ternyata keajaiban itu ada buat kita yang percaya ya kak. Akhirnya telah sekian lama tuhan mengizinkan kita bersama.” Ucap vivi
“kamu benar vi, ternyata tuhan mengabulkan doa kakak selama ini supaya bisa bersama kamu”
Kegembiraan pun tak dapat di sembunyikan di antara keduanya.
“cinta itu bagai fatamorgana di siang hari tak pernah bisa di tebak. Akhirnya cinta kita indah pada waktunya yah vi!” ucap kak rio
“ada apa kak?”
“vi kakak baru di putusin sama kak ratna tadi malam”
“kak rio gak bohong kan?”
“beneran vi kak rio gak bohong, kak rio berharap vivi mau menerima cintanya kakak dan menerima kakak jadi pacarnya vivi.. PLEASE!!” ucap kak rio dengan nada memelas
Mendengar itu vivi diam sejenak. Ia tak bisa membohongi perasaannya kalau sampai detik ini vivi masih sayang sama kak rio dan akhinya vivi pun menerima cinta kak rio.
“ternyata keajaiban itu ada buat kita yang percaya ya kak. Akhirnya telah sekian lama tuhan mengizinkan kita bersama.” Ucap vivi
“kamu benar vi, ternyata tuhan mengabulkan doa kakak selama ini supaya bisa bersama kamu”
Kegembiraan pun tak dapat di sembunyikan di antara keduanya.
“cinta itu bagai fatamorgana di siang hari tak pernah bisa di tebak. Akhirnya cinta kita indah pada waktunya yah vi!” ucap kak rio
Tidak ada komentar:
Posting Komentar